Blind
Tuesday, October 23, 2007
I was young but I wasn't naive
I watched helpless as you turned around to leave
And still I have the pain I have to carry
A past so deep that even you could not bury if you tried
After all this time
I never thought we'd be here
Never thought we'd be here
When my love for you was blind
But I couldn't make you see it
Couldn't make you see it
That I loved you more than you'll ever know
A part of me died when I let you go
I would fall asleep
Only in hopes of dreaming
That everything would be like is was before
But nights like this it seems are slowly fleeting
They disappear as reality is crashing to the floor
After all this time
I never thought we'd be here
Never thought we'd be here
When my love for you was blind
But I couldn't make you see it
Couldn't make you see it
That I loved you more than you'll ever know
A part of me died when I let you go
After all this time
Would you ever wanna leave it
Maybe you could not believe it
That my love for you was blind
But I couldn't make you see it
Couldn't make you see it
That I loved you more than you will ever know
A part of me died when I let you go
And I loved you more than you'll ever know
A part of me dies when I let you go
Lagu yang sangat menyentuh dan sangat dalam maknanya bagiku.
Ku persembahkan untuk wanita yang kini hadir sebagai anugerah
dalam hidup ku ini.
Puji syukur ku panjatkan kepada Mu Ya Alloh SWT yang telah menghadirkan dirinya
sebagai pengisi indahnya hari-hari ku ini. Thanks God
Rencanakan Hari Tua Anda
Saya hendak mengajak Anda untuk
membayangkan bagaimana Anda akan menjalani
hari-hari di masa pensiun nanti.
Bagaimana bentuk rumah tinggal Anda di
masa tua nanti? Apakah cukup rumah sederhana di lingkungan
perdesaan yang jauh dari polusi kota? Atau menginginkan
rumah yang besar yang bisa menampung anak dan cucu dan
berlokasi di dekat sanak keluarga?
Bagaimana gaya hidup yang Anda inginkan?
Apakah Anda ingin menghabiskan waktu untuk
hobi seperti memancing, berkebun, golf, dan lain-lain?
Atau Anda suka berjalan-jalan ke luar negeri?
Atau Anda ingin menghabiskan waktu bersama
keluarga, ingin bermain bersama cucu-cucu yang masih
kecil?
Bagaimanapun juga kehidupan yang Anda inginkan
tentunya akan jauh lebih baik bila Anda mandiri
secara finansial. Artinya, Anda memiliki uang
yang cukup untuk membiayai kehidupan sendiri, tidak bergantung
kepada anak, ataupun pihak-pihak lain.
Darimanakah penghasilan yang dapat Anda gunakan
untuk membiayai kehidupan yang Anda inginkan
di hari tua nanti? Dengan asumsi Anda sudah
tidak bekerja lagi, maka sudah tidak ada penghasilan
dari gaji lagi.
Satu-satunya yang dapat Anda andalkan nantinya
adalah tabungan hari tua Anda. Tabungan yang
Anda sisihkan setiap bulannya di masa muda,
yang tujuannya adalah untuk dipergunakan di masa
pensiun nanti.
Untuk itu Anda memerlukan rencana keuangan.
Rencana keuangan untuk hari tua. Di dalam rencana ini,
Anda menghitung berapa biaya yang akan dibutuhkan
untuk kehidupan di hari tua nanti, dan dikalikan dengan
faktor inflasi. Setelah itu Anda memilih produk
investasi apa yang sesuai dengan kepribadian Anda.
Dengan perkiraan besarnya return dari investasi tersebut,
dan berapa tahun jangka waktu yang dapat dipergunakan untuk
berinvestasi, Anda dapat memperkirakan berapa
jumlah uang yang perlu disisihkan setiap bulannya untuk
hari tua nantinya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda
sudah merencanakan finansial untuk di masa pensiun nanti. Apabila
belum, segeralah membuat rencana sekarang juga.
membayangkan bagaimana Anda akan menjalani
hari-hari di masa pensiun nanti.
Bagaimana bentuk rumah tinggal Anda di
masa tua nanti? Apakah cukup rumah sederhana di lingkungan
perdesaan yang jauh dari polusi kota? Atau menginginkan
rumah yang besar yang bisa menampung anak dan cucu dan
berlokasi di dekat sanak keluarga?
Bagaimana gaya hidup yang Anda inginkan?
Apakah Anda ingin menghabiskan waktu untuk
hobi seperti memancing, berkebun, golf, dan lain-lain?
Atau Anda suka berjalan-jalan ke luar negeri?
Atau Anda ingin menghabiskan waktu bersama
keluarga, ingin bermain bersama cucu-cucu yang masih
kecil?
Bagaimanapun juga kehidupan yang Anda inginkan
tentunya akan jauh lebih baik bila Anda mandiri
secara finansial. Artinya, Anda memiliki uang
yang cukup untuk membiayai kehidupan sendiri, tidak bergantung
kepada anak, ataupun pihak-pihak lain.
Darimanakah penghasilan yang dapat Anda gunakan
untuk membiayai kehidupan yang Anda inginkan
di hari tua nanti? Dengan asumsi Anda sudah
tidak bekerja lagi, maka sudah tidak ada penghasilan
dari gaji lagi.
Satu-satunya yang dapat Anda andalkan nantinya
adalah tabungan hari tua Anda. Tabungan yang
Anda sisihkan setiap bulannya di masa muda,
yang tujuannya adalah untuk dipergunakan di masa
pensiun nanti.
Untuk itu Anda memerlukan rencana keuangan.
Rencana keuangan untuk hari tua. Di dalam rencana ini,
Anda menghitung berapa biaya yang akan dibutuhkan
untuk kehidupan di hari tua nanti, dan dikalikan dengan
faktor inflasi. Setelah itu Anda memilih produk
investasi apa yang sesuai dengan kepribadian Anda.
Dengan perkiraan besarnya return dari investasi tersebut,
dan berapa tahun jangka waktu yang dapat dipergunakan untuk
berinvestasi, Anda dapat memperkirakan berapa
jumlah uang yang perlu disisihkan setiap bulannya untuk
hari tua nantinya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda
sudah merencanakan finansial untuk di masa pensiun nanti. Apabila
belum, segeralah membuat rencana sekarang juga.
Menunda Kesenangan Demi Finansial
Saya hendak membahas mengenai salah satu penelitian menarik
yang dilakukan di luar negeri. Dalam penelitian ini, dikumpulkanlah
sejumlah anak kecil ke dalam satu ruangan. Setiap anak ditawarkan
sebuah permen cokelat dan diberikan dua buah pilihan. Sang anak
boleh langsung memakan permen cokelat tersebut atau menunggu selama
30 menit. Bagi yang bersedia menunggu hingga 30 menit akan diberikan
dua buah permen cokelat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian anak bersedia menunggu
untuk mendapatkan dua buah permen cokelat.
Kemudian penelitian dilanjutkan pada 30 tahun selanjutnya untuk
melihat situasi anak-anak yang langsung memakan permen cokelat
tersebut atau menunggu 30 menit. Ternyata, yang menarik disini
adalah anak-anak yang bersedia menunggu memiliki kualitas kehidupan
yang lebih baik. Mereka lulus dengan nilai yang lebih tinggi,
menjadi karyawan yang lebih baik, ataupun menjadi pengusaha yang
lebih sukses.
Yang perlu diperhatikan dari penelitian ini adalah kemampuan
dari anak-anak untuk menunda kesenangan mereka. Kita semua tahu
anak-anak pasti suka permen cokelat. Disini mereka harus menahan
keinginan mereka untuk memakan permen tersebut selama 30 menit
untuk mendapatkan satu buah permen tambahan.
Bagaimana dengan Anda?
Katakanlah Saudara mendapatkan rejeki, seperti bonus
akhir tahun, sebesar 10 juta rupiah. Apa yang akan Anda lakukan?
Apakah Saudara langsung berbelanja dan menghabiskan
seluruh 10 juta rupiah itu?
Atau Saudara dapat menahan kesenangan, dan
menginvestasikan 10 juta rupiah tersebut? Katakanlah dana tersebut
ditaruh ke reksa dana saham dengan rata-rata return 18% per tahun.
Uang tersebut akan menjadi 20 juta rupiah dalam waktu 4 tahun.
Disini kemampuan menunda kesenangan akan berpengaruh besar.Apabila
Saudara tidak dapat menahan keinginan untuk
berbelanja, maka dalam bulan itu juga seluruh uang tersebut akan
habis. Bahkan orang cenderung berbelanja lebih banyak daripada yang
dia dapatkan.
Perlu diingat bahwa dalam pengelolaan keuangan pribadi yang
benar, kita harus menyimpan minimal 10% dari seluruh uang
yang kita dapatkan untuk ditabung atau diinvestasikan. Dalam
kasus diatas, kita harus dapat menyisihkan minimal satu juta
rupiah untuk ditabung.
Jadi, sebelum kita berbelanja, pisahkanlah antara apa saja
yang termasuk kebutuhan, dan apa saja yang termasuk keinginan.
Kita boleh membeli barang-barang yang memang kita butuhkan. Namun
sebisa mungkin tundalah pembelian barang-barang yang hanya untuk
kesenangan. Dengan demikian maka kita bisa mendapatkan lebih banyak
uang yang bisa kita investasikan.
yang dilakukan di luar negeri. Dalam penelitian ini, dikumpulkanlah
sejumlah anak kecil ke dalam satu ruangan. Setiap anak ditawarkan
sebuah permen cokelat dan diberikan dua buah pilihan. Sang anak
boleh langsung memakan permen cokelat tersebut atau menunggu selama
30 menit. Bagi yang bersedia menunggu hingga 30 menit akan diberikan
dua buah permen cokelat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian anak bersedia menunggu
untuk mendapatkan dua buah permen cokelat.
Kemudian penelitian dilanjutkan pada 30 tahun selanjutnya untuk
melihat situasi anak-anak yang langsung memakan permen cokelat
tersebut atau menunggu 30 menit. Ternyata, yang menarik disini
adalah anak-anak yang bersedia menunggu memiliki kualitas kehidupan
yang lebih baik. Mereka lulus dengan nilai yang lebih tinggi,
menjadi karyawan yang lebih baik, ataupun menjadi pengusaha yang
lebih sukses.
Yang perlu diperhatikan dari penelitian ini adalah kemampuan
dari anak-anak untuk menunda kesenangan mereka. Kita semua tahu
anak-anak pasti suka permen cokelat. Disini mereka harus menahan
keinginan mereka untuk memakan permen tersebut selama 30 menit
untuk mendapatkan satu buah permen tambahan.
Bagaimana dengan Anda?
Katakanlah Saudara mendapatkan rejeki, seperti bonus
akhir tahun, sebesar 10 juta rupiah. Apa yang akan Anda lakukan?
Apakah Saudara langsung berbelanja dan menghabiskan
seluruh 10 juta rupiah itu?
Atau Saudara dapat menahan kesenangan, dan
menginvestasikan 10 juta rupiah tersebut? Katakanlah dana tersebut
ditaruh ke reksa dana saham dengan rata-rata return 18% per tahun.
Uang tersebut akan menjadi 20 juta rupiah dalam waktu 4 tahun.
Disini kemampuan menunda kesenangan akan berpengaruh besar.Apabila
Saudara tidak dapat menahan keinginan untuk
berbelanja, maka dalam bulan itu juga seluruh uang tersebut akan
habis. Bahkan orang cenderung berbelanja lebih banyak daripada yang
dia dapatkan.
Perlu diingat bahwa dalam pengelolaan keuangan pribadi yang
benar, kita harus menyimpan minimal 10% dari seluruh uang
yang kita dapatkan untuk ditabung atau diinvestasikan. Dalam
kasus diatas, kita harus dapat menyisihkan minimal satu juta
rupiah untuk ditabung.
Jadi, sebelum kita berbelanja, pisahkanlah antara apa saja
yang termasuk kebutuhan, dan apa saja yang termasuk keinginan.
Kita boleh membeli barang-barang yang memang kita butuhkan. Namun
sebisa mungkin tundalah pembelian barang-barang yang hanya untuk
kesenangan. Dengan demikian maka kita bisa mendapatkan lebih banyak
uang yang bisa kita investasikan.
Subscribe to:
Posts (Atom)