Laptop Anggota DPR

Wednesday, March 28, 2007


"Untuk membuat laporan anggota DPR perlu laptop, supaya tidak tersesat perlu GPS. Agar selalu aktual perlu LCD TV mobil. Supaya bisa mengakses satelit butuh parabola canggih. Lah... kapan kerja kalau sidang ngorok" Sebuah SMS dari Suara Warga.


Berita terakhir cukup mencengangkan ketika DPR berencana dapat jatah laptop. Anggota DPR sepertinya tidak mau kalah gaya dengen presenter "Empat Mata" yaitu Tukul. Total anggaran untuk pengadaan laptop bagi 550 anggota DPR itu sebesar Rp 12,1 miliar. Satu laptop dihargai Rp.22 juta, padahal di pasaran harga sebuah laptop Rp.10 juta-an. Berarti ada selisih harga sekitar Rp.6,6 miliar bila harga laptop memakai nominal Rp.10 juta.

Tampaknya kita senang dengan rekayasa harga ( mark up) atau memang dianggarkan sebegitu besar hanya demi peningkatan kinerja anggota DPR. Apa benar laptop itu fasilitas utama dan pokok demi mutu kerja seorang anggota DPR? Apa korelasinya antara kebutuhan laptop seorang anggota DPR dengan kinerjanya? Ketika anggota DPR ngotot disediakan laptop guna menunjang tugasnya, hal itu merupakan bentuk nisbinya nurani. Tidakkah terpikirkan bila dana sekitar Rp12,1 miliar untuk pembelian laptop digunakan untuk membantu rakyat yang saat ini membutuhkannya demi bertahan untuk hidup?

Syukurlah akhirnya sadar juga pimpinan DPR. Setelah mendapat kritikan keras dari berbagai kalangan, pimpinan DPR akhirnya membatalkan pembelian 550 laptop untuk anggota Dewan. Pimpinan DPR telah berani mengubah kebijakan dengan hati nurani. Gerakan penghematan sepertinya perlu digalakkan terutama pada lembaga negara baik legislatif, eksekutif amaupun yudikatif. Semua uang negara paling tidak khan bersumber dari rakyat.

0 comments